Thursday, March 30, 2017

Samba Server

Pengertian Samba Server
Kita mengetahui bahwa jaringan komputer dapat disambungkan melalui kabel dan wifi. Jika ingin membuat komputer berhubungan antara satu dengan yang lain kita harus memiliki sistem operasi. Dengan sistem operasi yang sama komputer - komputer tersebut sudah bisa berinteraksi. Sistem operasi yang sama sudah mempunyai kemampuan untuk melakukan interaksi antara komputer ke komputer lain karena mereka memiliki protokol yang sama. Namun sayangnya interaksi tersebut hanya dapat dinikmati pada sistem operasi yang sama. Untuk melakukan interaksi dengan sistem operasi yang berbeda memerlukan sebuah software yang bernama samba.
Samba adalah sebuah software yang bekerja di sistem operasi linux, unix dan windows yang menggunakan protokol network smb (server massage block). Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.
Samba mampu membagi file dengan komputer yang menggunakan sistem operasi linux, unix dan windows dengan sistem peer to peer. Selain membagi file, samba bisa menjembatani fungsi-fungsi sistem client-server seperti penggunaan PDC (primary domain control), DHCP (dynamic host configuration protocol), DNS (domain name system), FTP (file transfer protocol), webserver, mail server, telnet, ssh dan banyak lagi. 
Cara kerja Samba Server
Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD dan NMBD. Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD sendiri diatur melalui file konfigurasi /etc/samba/smb.conf. Dengan membuat file konfigurasi yang tepat, Samba dapat dijadikan file server, print server, domain controller, dan banyak fungsi lainnya.
Dengan berkembangnya TCP/IP, maka NT 4.0 menambahkan satu fitur yang disebut Windows Socket (Winsock.dll). Gunanya agar protokol NetBEUI yang tidak bisa melakukan routing, bisa run-over protokol yang bisa routing seperti TCP/IP. Para pengguna Novell Netware mungkin familiar dengan istilah “IPX encapsulated with TCP/IP”, seperti itulah proses NetBEUI yang run-over TCP/IP. Di sini letak keunggulan Samba, karena setiap proses RPC (Remote Procedure Call) membutuhkan satu protokol transport, maka begitu kita install protokol TCP/IP di Windows, kemudian kita jadikan IP address Samba sebagai WINS (Windows Internet Name Server) dari komputer itu, maka voala Windows akan menganggap mesin LINUX kita sebagai Windows. WINS itu sendiri tidak lain adalah NetBIOS Name Service (NBNS). Yang melakukan proses Name Resolution dan Browsing. Memang, WINS = NBNS, yang merupakan servis di mana NetBIOS Name di-resolve ke IP address, mirip seperti DNS (Domain Name Service)  yang me-resolve IP Adress ke host name. 
Instalasi Samba Server
Langkah instalasi dibawah ini dibuat pada Debian Server 7.8. Pertama, kita asumsikan bahwa server telah dapat mengakses repository untuk keperluan instalasi paket samba baik itu dari CD/DVD  Repository maupun dari internet. Sebelum melakukan instalasi, update terlebih dahulu server agak dapat menemukan paket-paket samba dengan perintah berikut :
root@debian:/home/goestoeari# apt-get update
Setelah melakukan update, kita akan melakukan instalasi paket samba dengan perintah seperti berikut :
root@debian:/home/goestoeari# apt-get install samba samba-common libcups2
Selanjutnya akan muncul pertanyaan apakah anda ingin melanjutkan instalasi, jawab saja denga Y kemudian tekan enter maka proses instalasi akan dilanjutkan dan tunggu hingga proses instalasi selesai.  
Konfigurasi Samba Server
Sebelum lanjut ke tahap konfigurasi, pastikan bahwa anda telah mengikuti prosedur instalasi dan paket samba telah diinstall pada server. Langkah konfigurasi berikut adalah langkah yang paling minimum untuk dapat menggunakan layanan samba server sebagai sharing file/folder.
Pertama kita siapkan terlebih dahulu direktori yang akan digunakan sebagai direktori sharing. Pada langkah konfigurasi ini direktori yang dibuat adalah goestoefolder yang berada pada direktori /home/goestoeari dengan menggunakan perintah sebagai berikut :
root@debian:/home/goestoeari# mkdir goestoefolder
Selanjutnya kita akan membuat user yang akan digunakan untuk authentikasi pada saat user dalam jaringan mengkases file/folder yang di-sharing pada server dengan perintah sebagai berikut
root@debian:/home/goestoeari # smbpasswd -a goestoeari
Lalu server akan meminta password baru dari account samba tersebut, silakan diisi sesuai dengan kebutuhan.

Pada langkah ini adalah konfigurasi inti file dari samba server yakni file smb.conf pada direktori /etc/samba/, untuk melakukan pengaturan dapat dilakukan dengan mengubah beberapa konfigurasi pada file smb.conf dengan perintah sebagai berikut
root@debian:/home/goestoeari # nano /etc/samba/smb.conf
Secara default workgroup yang dikonfigurasi pada smb.conf adalah WORKGROUP. Hal ini perlu diperhatikan karena kita akan melakukan sharing file/folder dimana untuk dapat melakukan sharing file/folder tentunya node-node yang ada dalam jaringan harus berada dalam satu workgroup.

Selanjutnya tambahkan baris perintah berikut ini diakhir dari file smb.conf
[goestoefolder]
path = /home/goestoeari/goestoefolder
readonly = no
browseable = yes
writeable = yes
valid users = goestoeari

Keterangan :
    • [goestoefolder] : akan menjadi identitas nama yang digunakan oleh direktori sharing dalam jaringan
    • path = /home/goestoeari/goestoefolder : akan mengarahkan bahwa direktori sharing yang sesungguhnya dalam server berada pada /home/goestoeari/goestoefolder
    • readonly = no : menginjinkaan user untuk melakukan tindakan ke direktori tidak hanya membaca isi dari direktori
    • browseable = yes : mengijinkan user yang ada dalam jaringan untuk melihat direktori yang digunakan sebagai direktoi sharing sehingga direktori dapat diakses
    • writeable = yes : mengijinkan user untuk menulis kedalam direktori yang digunakan sebagai direktori sharing, dalam hal ini diperlukan list user yang diijinkan untuk menulis kedalam direktori
    • valid users = goestoeari : hanya user yang ada pada list dapat mengakses direktori yang digunakan sebagai direktori sharing 
Langkah terakhir dari konfigurasi samba server adalah melakukan restart pada service samba server sehingga konfigurasi yang diperbaharui dapat digunakan.
 root@debian:/home/ goestoeari # /etc/init.d/samba restart    
Pengujian Samba Server
Pengujian pada server
Untuk melakukan pengujian pada server maka dapat dilakukan dengan perintah testparm, jika perintah tersebut dieksekusi maka akan menampilkan list direktori yang digunakan sebagai direktori sharing dan jika loaded services file OK maka service samba sudah berjalan dengan baik.
root@debian:/home/goestoeari # testparm
Load smb config files from /etc/samba/smb.conf
rlimit_max: increasing rlimit_max (1024) to minimum Windows limit (16384)
Processing section "[homes]"
Processing section "[printers]"
Processing section "[print$]"
Processing section "[goestoefolder]"
Loaded services file OK.
Catatan : Usahakan agar nama folder yang akan di sharing tidak lebih dari 12 karakter karena memungkinkan untuk tidak bisa diakses pada client yang lebih lama seperti Windows9x, WindowsMe, dan smbclient dengan versi dibawah 3.0.
Pengujian pada client
Pengujian pada client dapat dilakukan dengan mengakses secara langsung alamat server dalam jaringan. Pada pengujian ini client menggunakan sistem operasi  Microsoft Windows 8, untuk mengakses sharing pada server dapat dilakukan melalui run dengan menekan tombol Windows + R secara bersamaan lalu masukkan alamat server dengan menambahkan \\ didepannya.
 
Berikut adalah salah satu contoh dari folder-folder yang di-sharing pada server.
Jika di-klik salah satu folder yang di-share pada server maka akan meminta authentikasi username dan password, maka masukkan sesuai dengan username dan password yang telah dikonfigurasi sebelumnya.
Berikut adalah contoh dari folder yang telah dapat diakses setelah melalui authentikasi

Berikut adalah Video Pembuatan Samba Server:


Location: Buleleng, Kec. Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali, Indonesia

2 comments:

  1. The best casino sites 2021 – bonuses, software, games
    Top Casino titanium wire Sites 메이저 토토 사이트 · 1. Red Dog Casino – Best Overall Casino · 2. Betway Casino – Best for Slots 대딸 야동 and Table Games · 3. Café Casino – Best for 바카라 몬 Live Casino and Poker · 라이브스코어 4. Unibet –

    ReplyDelete